Di samping itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat, karena memang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dalam hal-hal tertentu dengan masyarakat. Manusia mempunyai naluri hidup bersama dengan orang lain. Naluri hidup bersama itu disebut gregariousness.
Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial (homo socialis) karena selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Walaupun manusia membutuhkan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tetapi manusia tetap memiliki otonomi untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya.
Kita tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.
Makna manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
mungkin hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan orang
lain, karena memang manusia diciptakan Tuhan untuk saling berinteraksi,
bermasyara kat / bersilaturahmi dengan sesama serta dapat saling tolong
menolong dalam memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan untuk bermasyarakat atau
berkumpul dengan sesama merupakan kebutuhan dasar (naluri) manusia itu
sendiri yang dinamakan Gregariousness. Maka dengan demikian manusia
merupakan makhluk sosial ( Homo Socius) yaitu makhluk yang selalu ingin
berinteraksi dengan sesama/ bergaul. Adapun ilmu yang mempelajari
manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup
bersama sesamanya dinamakan ilmu sosiologi. Manusia dalam memenuhi
kebutuhannya di ungkapkan oleh Adam Smith ( 1723-1790) dalam bukunya
yang berjudul “ An Inquiry into the nature and causes of the wealth of
nations”, yaitu Manusia merupakan makhluk ekonomi ( Homo Economicus)
yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperolehnya dan
selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya. (self
Interest).
Sebagai makhluk ekonomi manusia selalu
bertindak Rasional artinya selalu memperhitungkan sebab akibat (untung-
rugi) dalam mengambil suatu keputusan dalam rangka memenuhi kebutuhannya
sehingga tidak merugikan diri sendiri. Namun demikian makhluk ekonomi
bukanlah makhluk egois yang hanya. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna mencapai kemakmuran.mementingkan diri sendiri dan merugikan orang
lain. Makhluk ekonomi cenderung menggunakan prinsip prinsip ekonomi
dalam aktifitasnya.
sumder : http://gantocupak.blog.com/2010/11/22/ekonomi-kelas-vii/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar